SMK WIKRAMA

Tips Menjadi Animator dan Ilustrator

Bogor

Tips Menjadi Animator dan Ilustrator

Pertanyaan yang sering dikeluarkan oleh mereka yang baru pertama kali mempelajari animasi adalah sebaiknya memulai dari mana. Tentu saja untuk hal, seperti membuat animasi ini seharusnya langsung menuju ke praktek pembuatan secara langsung agar lebih mudah di pahami.  Namun kami tidak akan langsung menyarankan kalian dengan langsung memberikan saran software atau aplikasi animasi bagi pemula.

Hal pertama yang harus kalian ketahui adalah kalian harus memahami terlebih dahulu dasar-dasar animasi, dimana yang kita kenal dengan nama 12 Prinsip Dasar Animasi. Seperti fungsi dari prinsip-prinsip pada hal lainnya, 12 Prinsip Dasar Animasi ini bisa kalian gunakan sebagai acuan dan dasar kalian saat membuat animasi nantinya. Dengan mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip ini kalian akan dapat membuat animasi dengan baik.

Pahami 12 prinsip dasar animasi

Seperti yang sudah kami jelaskan diatas, bahwa membuat animasi kalian perlu mengetahui dasar-dasaarnya dahulu. Nah maka dari itu utnuk membuat animasi yang terlihat realistis dan terlihat hidup kalian bisa coba memahami dan menerapkan 12 prinsip animasi dari Thomas dan Johnston yang merupakan animator profesional yang mengadopsi 12 prinsip tersebut dari animasi Disney. Lalu, apa sajakah ke duabelas prinsip animasi tersebut?

1. Solid Drawing

Sebagai sebuah animasi tentunya memiliki gambar atau objek yang nantinya akan digerakkan atau dianimasikan. Dalam hal ini dapat berupa gambar 2D maupun 3D. Peranan gambar dalam sebuah animasi adalah signifikan terutama untuk animasi klasik, dimana gambar yang dihasilkan haruslah memiliki bentuk yang memiliki berat.

Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, dan pencahayaan yang dapat dilatih dengan serangkaian obeservasi dan pengamatan terhadap gambar atau objek hidup lainnya. Meskipun tugas menggambar tidak harus diserahkan pada animator, karen adalam tim skala besar, tugas menggar merupakan tugas dari 2D Artist maupun 3D Artist. Namun jika kalian masih bekerja sendiri, tentunya harus menguasai hal tersebut, menggambar.

2. Timing & Spacing

Sebuah animasi adalah segalanya tentangtiming dan spacing. Dengan timing dan spacing yang tepat sebuah animasi akan memiliki banyak emosi di dalamnya. Timing dan spasing dalam sebuah animasi juga dapat menentukan suasana dalam sebuah adegan dalam animasi. Seperti yang dikatakan Grim Natwick yang merupakan seorang animator Disney, "Animasi adalah tentang timing dan spacing".

Lalu apa itu timing dan spacing? Secara sedarhana, Timing merupakan tanda untuk menentukan waktu sebuah gerakan harus dilakukan pada seuah animasi. Sedangkan Spacing adalah waktu kapan menentukan cepat atau lambat dari berbagai macam jenis gerak dalam sebuah adegan di animasi.

3. Squash & Stretch

Squash & Stretch biasanya digunakan untuk memberikan efek lentur pada objek gambar seperti 'memuai' dan ' menyusut' hingga memberikan efek hidup pada gambar tersebut. Pemberian efek ini juga untuk memberikan bobot atau volume pada gambar atau figur agar seolah-olah mereka lebih hidup.

Penggunaan efek ini pada gambar atau figur benda hidup seperti manusia, binatang, maupun tumbuhan untuk memberikan peningkatan dan efek dinamis terhadap gerakan tertentu pada gamabr atau figur tersebut. Sedangkan pada benda mati, penerapan efek ini untuk membuat benda-benada tersebut seolah hidup dan memiliki bobot dan volume

4. Anticipation

Anticipation, bisa disebut sebagai penunjuk sebuah gerakan atau tindakan yang akan terjadi selanjutnya atau boleh juga dianggap sebagai gerak ancang-ancang atau awalan sebelum gerakan utama. Misalnya pada gerakan berlari, sebalum benar-benar berlari, seharusnya ada gerakan seperti berjingkat kemudian mulai melangkahkan kaki seperti berjalan, baru kemudian berlari. Begitu pula pada sebuah gerakan memukul. Contoh lainnya sebelum tangan maju untuk memukul, biasanya ada gerakan tangan ditarik kebelakang dahulu baru maju untuk memukul.

5. Slow In and Slow Out

Slow In dan Slow Out secara garis besar memiliki prinsip yang sama dengan spacing. Jika spacing adalah gerakan yang secara garis besar di pecepat atau diperlambat maka slow in dan slow out adalah untuk menegaskan gerakan percepat dan perlambat pada animasi sehingga membuat gambar memiliki aksi yang lebih terlihat realistis. 

Pada Slow In biasanya terjadi dengan gambar frame diawal lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah frame ditengah dan diakhir, sehingga gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi lebih cepat. Sedangkan Slow Out adalah sebaliknya gambar frame diawal lebih banyak dibandingkan dengan jumlah frame ditengah dan diakhir, sehingga gerakan diawali secara cepat kemudian menjadi lebih lembat.

6. Arcs

Arcs berguna untuk, memberikan efek 'smooth' dan lebih realistik karena gerakannya mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung. pola semacam ini yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik atau robotik yang cenderung patah-patah. 

Bagaimana arc ini bisa menghasilkan sebuah gerakan yang 'smooth' seperti itu? Dalam animasi terdapat sistem pergerakan tubuh makhluk hidup yang dapat mengikuti jalur atau pola (maya), hal inilah yang disebut sebagai arc. Pola tersebut biasanya dapat kalian jumpai dengan melakukan pengamatan pada makhluk hidup. Gerakan tersebut jelas akan sangat berbeda dengan gerakan mekanik atau robotik yang terlihat kaku dan ptah-patah.

7. Secondary Action

Secondary action adalah gerakan-gerakan yang mampu memberikan atau menekankan tindakan utama, hal tersebut untuk memperkuat tindakan utama agar sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi pusat perhatian atau mengaburkan gerakan utama dalam sebuah gerakan pada animasi, namun sebaliknya tindakan ini adalah untuk memperkuat gerakan utama dan membuatnya terlihat lebih realistik.

Contoh yang dapat kalian lihat adalah gerakan berjalan, gerakan utamanya adalah berjalan (melangkahkan kaki), namun untuk menambah atau memperkuat gerakan pada figur, dapat ditambah dengan adanya gerakan tangan yang ikut berayun-ayun saat berjalan.


8. Follow Through and Overlapping Action

Kalian dapat melihat prinsip ini digunakan saat membuat animasi, coba perhatikan gerakan sebuah karakter saat bergerak atau berlari, beberapa bagian tertentu pada diri karakter bergerak lebih cepat dapada bagian yang lainnya dan ketika karakter berhenti, maka beberapa bagian tubuh masih ada yang bergerak.

Follow through dapat kalian lihat pada gerakan berlari. Jika kalian amati, karakter yang sedang berlari kemudian berhenti maka beberapa rambutnya akan tetap bergerak sesat setelah karakter tersebut berhenti berlari. Overlapping action bisa kalian lihat saat gerakan berlari, bisa kalian perhatikan pada bagian tangan atau kaki karakter yang saling mendahului atau bergantian bergerak.

9. Straight Ahead Action and Pose to Pose

Straight Ahead Action dan Pose to Pose merupakan dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi, secara sederhana adalah membuat animasi secara frame by frame dan animasi dengan menggunakan keyframe. Pada Straight Ahead Action, gambar atau karakter yang digunakan pada animasi dibuat secara frame by frame oleh Artist atau animator, dari awal hingga selesai. Untuk cara ini memiliki kelebihan gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang dan gerakannya digambar secara manual namun kekurangannya waku pengerjaannya lama.

Untuk cara yang kedua, Pose to Pose, pembuatan gambar atau karakter hanya dikerjakan pada keyframe-keyframe tertentu, selanjutnyain-between atau interval antar keyframe digambar oleh artist atau asisten animator lainnya. Cara yang kedua ini nampak lebih efisien jika diterapkan pada industri karena waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat, namun perlu melibatkan banyak sumber daya dan terkadang gambar sedikit berbeda.

10. Staging

Seperti seperti staging dalam film ataupun teater, staging dalam animasi juga meliputi pengungkapkan niat jelas karakter Anda melalui setiap pose atau aksi yang didukung oleh lingkungan dalam scene yang dibuat sehingga dapat mendukung suasana atau  mood yang ingin dicapai pada suatu scene.

11. Appeal

Pastikan membuat animasi dengan karakter ataupun ke-khas-an yang berbeda dan menarik sehingga penonton dapat tertarik melihatnya. Dalam animasi gaya vidual atau look memilik banyak beragam gaya, misal animasi Jepang, anime, dan animasi Barat, cartoon, memiliki perbedaan-perbedaan signifikan baik dari segi visual (gambar, warna, garis),  penokohan, maupun cara menganimasikannya. Hal tersebut dapat membuat sebuah appeal bagi masing-masing audience-nya.

12. Exaggeration

Ini dalah upaya untuk mendramatisir sebuah gerakan dalam animasi yang berguna untuk membantu menekankan beberapa poin dan ide yang ingin diungkapkan melalui gerakan dalam animasi tersebut. Exaggeration biasanya digunakan utnuk menampilkan suatu ekpresi tertentu yang dilebih-lebihkan, biasanya pada animasi yang bergenre komedi. 

Setelah mengetahui keduabelas prinsip animasi di atas, lalu apa yang akan kalian lakukan? Tentunya kamu bisa mulai berlatih untuk membuat gamabr yang akan kamu coba animasikan. Setelah itu kalian bisa coba satu per satu gunakan prinsip yang sudah dijelaskan di atas. Jika sudah mengerti, kalian bisa coba mengkombinasikan prinsip-prinsip di atas untuk membuat suatu animasi kalian sendiri. 

Lalu apakah prinsip ini berfungsi untuk segala jenis animasi? Baik 2D dan 3D animasi? Prinsip animasi di atas dapat kalian gunakan sebagai acuan kalian dalam membuat animasi 2D maupun 3D, yang terpenting adalah bagaimana suatu gambar atau karakter yang sudah kalian buat dapat seolah-olah bergerak seperti pada bentuk aslinya.

Gimana Jadi Animator Pro?

1. Ikuti program kelas animasi atau sekolah animasi

Setelah mengetahui ke duabelas prinsip animasi di atas, yang perlu kalian lakukan untuk menjadi animator pro adalah dengan mengikuti kelas animasi atau sekolah animasi. Kalian bisa mengikuti kelas-kelas animasi baik yang dilakukan secara online maupun onsite seperti kursus untuk terus meningkatkan kemampuan kalian. Carilah tempat kursus atau platform khusus untuk kelas animasi yang terpercaya.

Selain mengikuti kelas animasi, kalian juga memilih opsi untuk melanjutkan sekolah jurusan animasi. Tidak seperti dahulu, saat ini kalian sudah dengan mudah menemukan sekolah untuk jurusan animasi baik di dalam maupun diluar negeri. Kalian jug atidak perlu khawatir dengan biaya utnuk sekolah tersebut. Ada beberapa alternatif beasiswa yang bisa kalian coba ikuti untuk mendaftar pada sekolah animasi pilihan kalian.

2. Buat portofolio atau demo langsung

Lagi-lagi, setelah kalian mengikuti kelas taupun sekolah animasi, kalian tetap harus mengumpulkan portofolio untuk kalian tunjukkan pada klien maupun tempat kalian bekerja nantinya. Kalian bisa mengemas portofolio yang menarik namun efisien dan simpel sehingga kesempatan HRD akan melirik portofolio kalian lebih banyak.

Selain membuat portofolio secara offsite, kalian juga bisa membuat portofolio secara online, yaitu dengan melakukan demo secara langsung melalui media sosial. Dengan melakukan demo membuat animasi, kalian dapat menaikkan perhatian publik dan memiliki portofolio secara langsung, apalagi saat ini tidak sedikit industri yang meminta untuk menyertakan sosial media sebagai syarat untuk mendaftar bekerja. Selain itu kalian jug adapat membangun citra kalian pada calon klien kalian melalui portofolio yang mudah untuk dilihat oleh klien calon kalian.

3. Dedikasikan untuk terus mengembangkan kemampuan kalian

Mengembangkan kemampuan tidak hanya cukup dengan mengikuti kelas atau meneruskan sekolah dengan jurusan tertentu. Tentu saja kalian hanrus tetap berlatih secara intensif secara teratur untuk terus meningkatkan kemampuan kalian. Terutama pada bidang animasi kita perlu banyak melakukan observasi pada gerakan maupun mimik dari karakter yang dibuat sehingga animasi yang di dapatkan dapat terliat secara realistis dan tidak kaku.

4. Dapatkan pengalaman kerja yang banyak

Lagi-lagi pengalaman adalah hal yang harus terus dicari untuk dapat menjadi seorang animator yang sukses. Pengalaman kerja disini adalah jam terbang kalian saat mengerjakan project secara real dan sudah benar-benar sampai pada target audience. Hal ini bisa merupakan pengalaman kerja kalian sebagai freelancer maupun sebagai pegawai di sebuah industri. Kedua bisa sama-sama menjadi pengalaman tersendiri untuk kalian. Semakin banyak pengalaman yang kalain dapat, maka semakin banyak peluang kalian untuk menjadi animator pro.

Nah itu tadi beberapa, hal yang dapat Tim Game Lab sampaikan untuk tips menjadi animator pro. Kalian bisa coba untuk melakukan step by step agar dapat menjadi animator pro yang sesungguhnya. Semoga tips pada atikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua yang ingin menjadi animator pro.