Sopan Santun dan Hormat pada Guru
SMK WIKRAMA BOGOR - Mengajarkan sopan santun kepada anak adalah salah satu tugas paling utama bagi orang tua. Sopan santun adalah nilai yang sangat berharga, terutama di era sekarang di mana perilaku sopan santun semakin langka. Mengajarkan sopan santun harus dimulai sejak dini agar nilai-nilai ini tertanam kuat dalam benak anak. Orang tua bisa mulai mengajarkan sopan santun sejak anak berusia dua atau tiga tahun. Pada usia ini, anak mulai meniru perilaku orang dewasa, sehingga penting bagi orang tua untuk menjadi teladan yang baik.
Setiap orang tua memiliki kewajiban untuk mengajarkan sopan santun kepada anak-anaknya. Hal ini bisa dimulai dengan hal-hal sederhana seperti mengajarkan anak untuk mengucapkan "terima kasih" ketika menerima bantuan atau pemberian dari orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Sheryl Eberly, penulis buku "365 Tatakrama yang Harus Diketahui Anak," belajar sopan santun membantu anak-anak untuk bertindak dengan hormat dan memperhatikan perasaan orang lain.
Eberly menekankan bahwa sopan santun tidak hanya meningkatkan hubungan sosial anak, tetapi juga membangun kepercayaan diri mereka. Mengetahui cara yang tepat untuk bertindak dalam berbagai situasi memberikan anak-anak rasa percaya diri yang kuat. Menurut Eberly, ucapan "terima kasih" hanyalah salah satu dari banyak cara dasar bersikap santun. Ada ratusan sikap sopan santun lainnya yang harus diajarkan orang tua kepada anak-anak mereka setiap hari dalam setahun.
Sopan santun juga berdampak jangka panjang. Anak-anak yang dibiasakan bersikap santun akan lebih mudah meraih kesuksesan dalam kehidupan bersama keluarga, teman, dan rekan kerja. Sopan santun bukan hanya tentang bertindak dengan tepat dan benar, tetapi juga tentang membentuk karakter yang akan membawa anak menuju kesuksesan sepanjang hidup mereka.
Selain sopan santun, hormat dan patuh kepada guru adalah sifat terpuji yang harus ditanamkan pada setiap siswa. Guru adalah sosok yang mengemban tugas mulia untuk mendidik siswa menjadi individu yang lebih baik. Oleh karena itu, kita wajib menghormati dan patuh kepada mereka. Guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membantu kita memahami nilai-nilai kehidupan, baik dan buruk, serta tanggung jawab.
Dalam Islam, hormat dan patuh kepada guru sangat ditekankan. Guru adalah pewaris nabi, karena melalui jasa mereka, wahyu dan ilmu dari nabi diteruskan kepada manusia. Imam Al-Ghazali mengistimewakan guru dengan sifat kesucian, kehormatan, dan menempatkan kedudukan guru setelah para nabi. Beliau juga menyatakan bahwa seseorang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya adalah yang paling besar di bawah kolong langit ini, seperti matahari yang menyinari orang lain dan mencahayai dirinya sendiri.
Mereka yang bekerja di bidang pendidikan telah memilih pekerjaan yang terhormat dan sangat penting. Oleh karena itu, mereka harus menjaga adab dan sopan santun dalam melaksanakan tugasnya. Guru mengenalkan kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya, sehingga hormat kepada guru adalah bagian dari ibadah dan pengabdian kepada Allah.
Menanamkan sopan santun dan rasa hormat kepada guru bukan hanya membentuk individu yang berakhlak mulia, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk masyarakat yang lebih baik. Dengan sopan santun, kita menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghargai. Hormat kepada guru, kita menghormati ilmu dan kebijaksanaan yang mereka bagikan. Maka, mari kita ajarkan anak-anak kita untuk selalu bersikap sopan dan hormat, mulai dari rumah dan di setiap kesempatan yang ada.