SMK WIKRAMA

Penguatan Link and Match SMK Wikrama Bogor dengan Industri: Membangun Ekosistem Pendidikan Vokasi yang Relevan dan Adaptif

Bogor

Penguatan Link and Match SMK Wikrama Bogor dengan Industri: Membangun Ekosistem Pendidikan Vokasi yang Relevan dan Adaptif

Bogor - SMK Wikrama Bogor terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja melalui program link and match bersama sejumlah mitra industri. Berbagai bentuk kolaborasi—mulai dari penandatanganan MoU, sinkronisasi kurikulum, program guru tamu, pembelajaran berbasis industri, hingga sertifikasi teknis—menjadi langkah strategis untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang terukur, aktual, dan siap memasuki dunia profesional.
Artikel ini merangkum berbagai bentuk kolaborasi tersebut di seluruh program keahlian SMK Wikrama, serta bagaimana sinergi ini memberi manfaat nyata bagi murid dan guru.

 

1. MoU dan Kemitraan Strategis: Fondasi Kolaborasi Sekolah–Industri

PPLG – Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim


PPLG menjalin kolaborasi dengan PT Gamecomm Indonesia Network. Kemitraan ini meliputi PKL, magang, penyelarasan kurikulum, pelatihan guru, kelas industri, hingga pengembangan teaching factory. Kolaborasi komprehensif ini membuktikan bahwa -PPLG berorientasi pada pembelajaran berbasis praktik yang mengikuti perkembangan industri digital dan game.

DKV – Desain Komunikasi Visual
Bersama Childreams Studio, program DKV menjalankan penyelarasan kurikulum dan proyek teaching factory. Kolaborasi ini memberi pengalaman langsung pada murid dalam menghasilkan karya desain yang sesuai standar industri kreatif.

TJKT – Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Kemitraan dengan PT Braincode Digital Teknologi menghadirkan ruang lingkup kolaborasi yang luas, mulai dari pelatihan guru, rekrutmen, beasiswa, hingga penyelarasan sarana prasarana. Ini membuat lulusan TJKT lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan industri teknologi jaringan.


MPLB – Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Kerja sama dengan Clevio Social Innovation memperkuat pembelajaran layanan bisnis modern melalui penyelarasan kurikulum, PKL, penyediaan instruktur, dan pengembangan Tefa.

PMN – Pemasaran
Program PMN bekerja sama dengan PT Anugrah Cipta Karya Tama melalui kuliah umum, kelas industri, penyelarasan kurikulum, dan PKL, memperkenalkan murid pada kompetensi Affiliator di dunia pemasaran.

HTL & KLN – Perhotelan dan Kuliner
HTL menjalin kerja sama dengan Swiss-Belinn Bogor untuk program PKL, sedangkan KLN berkolaborasi dengan Shangri-La Jakarta dan Hotel Amaris Pakuan Bogor. Murid mendapatkan pengalaman langsung di lingkungan perhotelan yang profesional dan berstandar tinggi.

 

2. Program Guru Tamu: Transfer Pengetahuan Langsung dari Praktisi

PPLG: Game Development Modern bersama Gingersun Games
Selama 120 jam pembelajaran intensif, murid mendapatkan materi mendalam tentang proses pengembangan gim, dari konsep hingga implementasi. Program ini sangat relevan dengan meningkatnya kebutuhan industri kreatif digital.


DKV: Ilustrasi Buku Anak bersama Clidreams Studio
Murid mempelajari proses produksi ilustrasi profesional, mulai dari ide, sketsa, pengolahan digital, hingga post-production. Hasilnya, murid mampu memproduksi mockup buku anak secara mandiri.
  
TJKT: Cybersecurity dan Engineering Jaringan
Dua pembelajaran industri dilakukan sekaligus—keamanan siber bersama Cyberilma serta pemahaman jaringan Fortigate bersama PT Jarvis Integrasi Solusi. Murid mempelajari malware analysis, digital forensic, VPN, WAF, dan konfigurasi keamanan tingkat lanjut.


MPLB: Event Organizer dan Pemanfaatan AI
MPLB bekerja sama dengan PT One Spirit Asia dan Clevio Social Innovation untuk pembelajaran event organizer modern, pemasaran digital, serta pemanfaatan AI dalam perencanaan acara.
    
PMN: Affiliate Marketing
Murid diajak mendalami strategi pemasaran digital berbasis komisi untuk menyiapkan mereka menghadapi ekonomi kreator yang semakin berkembang.  


HTL & KLN: F&B Service dan Pengolahan Masakan Indonesia
Murid HTL belajar langsung teknik pelayanan F&B dan coffee knowledge, sedangkan KLN mempelajari pengolahan kuliner Indonesia dari praktisi hotel berbintang.
   
3. Sertifikasi Teknis Guru
●    TJKT: Sertifikasi Administrator Jaringan oleh LSP Telematika sebagai bukti penguasaan kompetensi jaringan.
●    MPLB: Sertifikasi Perkantoran Digital dan Supply Chain Management sebagai penguatan keterampilan administrasi modern.
●    HTL: Sertifikasi Receptionist Front Office dari LSP Mutu Wisata.
●    KLN: Sertifikat magang dan kompetensi dari Four Points by Sheraton Bandung.

 

4. Sinkronisasi Kurikulum: Menyesuaikan Pembelajaran dengan Standar Industri
●    TJKT menempatkan Cybersecurity sebagai materi inti pembelajaran fase E dan F.
●    MPLB menyesuaikan struktur proyek sesuai standar kerja industri event organizer.
●    HTL memperkuat materi komunikasi, K3, problem solving, dan grooming.
●    KLN menekankan terminologi kuliner profesional dan soft skill komunikasi.
●    Program PPLG, DKV, dan PMN juga memperoleh masukan kurikulum dari mitra industri.
Sinkronisasi ini menjamin materi yang dipelajari murid selaras dengan kebutuhan dunia kerja nyata.

 

5. Pembelajaran Rill dan TEFA: Simulasi Kerja Nyata
PPLG
Murid mengembangkan Web Rekam Akademik dan Sistem Absensi RFID bersama CV IDS melalui proses layaknya proyek profesional, mulai dari analisis kebutuhan hingga pengujian.
TJKT
Murid mempraktikkan kegiatan cybersecurity seperti penetration testing, threat hunting, dan digital forensic bersama Jagamaya.
MPLB
Melalui kolaborasi dengan PT One Spirit Asia, Clevio Social Innovation, dan BNI, murid melaksanakan praktik nyata penyelenggaraan event dan layanan perbankan.  

PMN
Murid memproduksi konten pemasaran produk skincare menggunakan teknik promosi digital seperti storytelling, hard selling, dan pemasaran TikTok. 

KLN
Murid memproduksi aneka produk kuliner seperti snack, cookies, dan cakes dari proses awal hingga pengemasan.


Kolaborasi link and match di SMK Wikrama Bogor bukan sekadar kerja sama di atas kertas, tetapi benar-benar menjadi jembatan yang menghubungkan sekolah dengan dunia industri. Melalui MoU, guru tamu, sinkronisasi kurikulum, sertifikasi, hingga praktik TEFA yang menyerupai kondisi kerja nyata, murid mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna.
Setiap program keahlian merasakan manfaat nyata: guru semakin terampil, murid semakin percaya diri, dan pembelajaran terasa lebih hidup karena langsung bersentuhan dengan standar industri. Dengan ekosistem yang terus diperkuat ini, SMK Wikrama Bogor semakin siap mencetak lulusan yang kompeten, profesional, dan mampu bersaing di dunia kerja masa kini dan masa depan.