Memahami Komputasi Awan: Definisi, Jenis, dan Fungsinya
SMK WIKRAMA BOGOR - Komputasi awan, atau yang dikenal sebagai cloud computing, adalah metode penyediaan berbagai layanan melalui internet. Sumber daya yang termasuk dalam layanan ini mencakup aplikasi seperti penyimpanan data, server, basis data, jaringan, dan perangkat lunak.
Alih-alih menyimpan file di hard drive atau penyimpanan lokal pada komputer atau ponsel, penyimpanan berbasis cloud memungkinkan Anda menyimpan file asalkan ada koneksi internet yang tersedia.
Komputasi awan menjadi pilihan populer karena menawarkan berbagai manfaat, seperti penghematan biaya, peningkatan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa, dan keamanan. Oleh karena itu, tidak mengherankan banyak perusahaan atau individu yang memanfaatkan cloud untuk menyimpan data mereka.
Kali ini, Indonesian Cloud akan menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu komputasi awan.
Menjelajahi Lebih Dalam tentang Komputasi Awan
Istilah komputasi awan digunakan karena informasi diakses secara jarak jauh di "awan" atau ruang virtual. Perusahaan yang menyediakan layanan cloud memungkinkan pengguna untuk menyimpan file dan aplikasi pada server jarak jauh, yang kemudian dapat diakses selama ada koneksi internet. Ini berarti pengguna tidak perlu berada di lokasi tertentu untuk mengakses file mereka.
Komputasi awan dapat bersifat publik atau privat. Public cloud menyediakan layanan kepada publik melalui internet, sedangkan private cloud hanya menyediakan layanan kepada pengguna tertentu. Ada juga opsi hybrid yang menggabungkan kedua jenis layanan tersebut.
Contoh Penggunaan Komputasi Awan
Meskipun terdapat beragam layanan, komputasi awan menyediakan sejumlah fungsi kepada pengguna, seperti:
- Email, contohnya Zimbra Mail
- Penyimpanan, pencadangan, dan pengambilan data
- Pembuatan dan pengujian aplikasi
- Analisis data
- Streaming audio dan video
Walaupun tergolong sebagai layanan yang relatif baru, komputasi awan telah digunakan oleh berbagai jenis perusahaan, mulai dari usaha kecil hingga korporasi besar, instansi pemerintah, bahkan oleh pengguna individu.
Selain itu, komputasi awan juga menawarkan layanan seperti pemrosesan bahasa, kecerdasan buatan, dan aplikasi standar dalam pekerjaan sehari-hari. Dengan kata lain, layanan ini tidak mengharuskan Anda berada di depan perangkat keras seperti komputer atau laptop untuk menggunakannya.
Jenis Komputasi Awan Berdasarkan Layanannya
Komputasi awan bukanlah bagian dari teknologi tunggal seperti microchip atau ponsel, melainkan sebuah sistem yang terdiri dari tiga layanan utama: software-as-a-service (SaaS), infrastructure-as-a-service (IaaS), dan platform-as-a-service (PaaS).
- Software-as-a-service (SaaS) melibatkan lisensi aplikasi perangkat lunak kepada pengguna. Lisensi ini biasanya disediakan dengan metode pay-as-you-go atau on-demand. Contohnya adalah Microsoft Office 365.
- Infrastructure-as-a-service (IaaS) mencakup metode pengiriman file dari sistem operasi ke server dan penyimpanan, melalui konektivitas berbasis IP sebagai bagian dari layanan on-demand. Pengguna tidak perlu membeli perangkat lunak atau server. Contoh populer dari jenis ini adalah Public Cloud dari Indonesian Cloud dan Microsoft Azure.
- Platform-as-a-service (PaaS) adalah jenis yang paling kompleks. PaaS mirip dengan SaaS, namun perbedaannya adalah, alih-alih mengirimkan perangkat lunak secara online, PaaS menyediakan platform untuk pembuatan perangkat lunak yang dikirimkan melalui internet. Contoh PaaS termasuk Salesforce.com dan Heroku.
Cara Kerja Komputasi Awan
Setiap varian komputasi awan memiliki dua elemen utama yang sama, yaitu pusat data yang berada di luar lokasi pengguna dan memerlukan koneksi internet untuk mengaksesnya. Sumber daya server dalam pusat data ini digabungkan untuk membentuk platform besar yang mampu mendukung layanan virtual.
Sumber daya yang dikumpulkan ini diatur agar fleksibel, memungkinkan pengguna untuk mengakses ruang penyimpanan tambahan jika diperlukan. Sebaliknya, jika sumber daya tidak lagi dibutuhkan, sumber daya tersebut akan dikembalikan ke cloud.
Penggunaan sumber daya berdasarkan permintaan ini menawarkan skalabilitas dan fleksibilitas yang hampir tak terbatas, karena kebutuhan terhadap komputasi awan bersifat dinamis.
Keuntungan Menggunakan Komputasi Awan
Komputasi awan bukan hanya memungkinkan akses file secara jarak jauh. Dengan cloud computing, pengguna dapat memeriksa email dari komputer mana pun atau menyimpan dan mengakses file dari mana saja, seperti melalui Dropbox atau Google Drive.
Perusahaan yang menggunakan cloud dapat menghemat biaya secara signifikan. Sebelum adanya cloud, perusahaan harus membeli, memiliki, dan membangun manajemen teknologi informasi (IT) mereka sendiri. Namun, dengan cloud, perusahaan hanya memerlukan pusat server dan divisi IT untuk memastikan koneksi internet yang cepat dan stabil, sehingga karyawan dapat berinteraksi dengan cloud secara online.
Cloud juga membantu karyawan menghemat ruang penyimpanan di laptop atau komputer. Saat ada perangkat lunak atau program yang membutuhkan pembaruan, pengguna hanya perlu mengunduhnya tanpa menggunakan metode tradisional seperti menggunakan disc atau flash drive.
Sebagai contoh, Adobe memungkinkan penggunanya untuk mengakses aplikasi melalui Creative Cloud dengan model berlangganan. Ini memungkinkan pengguna untuk mengunduh versi terbaru dan memperbarui program dengan lebih mudah.
Anda dapat membaca lebih lanjut tentang ini dalam artikel kami >> Keuntungan dan Kelemahan Komputasi Awan untuk Infrastruktur IT Perusahaan
Komputasi Awan dari Perspektif Bisnis
Untuk beralih ke sistem cloud, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menilai infrastruktur IT yang Anda miliki. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti biaya pemeliharaan pusat data, biaya sewa, harga perangkat keras dan lunak, spesifikasi CPU, RAM, dan lainnya. Perlu juga dipikirkan apakah akan membuang atau membangun ulang untuk cloud dan paket SaaS. Setiap opsi memiliki biayanya masing-masing. Menggunakan cloud juga memerlukan perhitungan biaya tambahan karyawan, misalnya.
Bisnis dapat menggunakan komputasi awan dengan cara yang berbeda. Beberapa pengguna memilih untuk menempatkan seluruh aplikasi atau data mereka di cloud, sementara yang lain menggunakan model hybrid, di mana hanya beberapa aplikasi atau data yang disimpan di server pribadi, sementara sisanya berada di public cloud.
Beberapa penyedia layanan cloud populer di Indonesia termasuk:
- Indonesian Cloud
- Amazon Web Services (AWS)
- Microsoft Azure
- IBM Cloud
- Alibaba Cloud
Indonesian Cloud adalah salah satu penyedia layanan cloud terkemuka di Indonesia dan juga menawarkan produk VPS melalui cloudhostingaja.com. Anda dapat memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Indonesian Cloud juga menyediakan private cloud untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan atau organisasi. Private cloud ini dirancang dan dioperasikan hanya untuk satu pelanggan dengan kebutuhan bisnis khusus dan tidak bisa digabungkan dengan pelanggan lain. Private cloud yang kami tawarkan termasuk VMware, Red Hat, dan Nutanix.
Sumber : https://indonesiancloud.com/mengenal-cloud-computing/