SMK WIKRAMA

Makan yang baik menurut Islam

Bogor

Makan yang baik menurut Islam

Dalam Islam, segala sesuatu diatur dan memiliki adabnya masing-masing, bahkan dalam kegiatan makan dan minum. Adab makan dan minum bukan hanya sekedar aturan, tetapi juga sebagai bentuk ibadah jika dikerjakan dengan niat yang baik.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adab memiliki pengertian kehalusan dan kebaikan budi pekerti. Adab juga dapat diartikan sebagai akhlak dan kesopanan.
Bahkan, adab makan dan minum yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW memiliki dampak positif bagi kesehatan. Lalu, bagaimana adab makan dan minum sesuai ajaran Rasulullah SAW? Simak penjelasannya di bawah ini.


1. Membaca Basmalah
Adab makan dan minum sesuai ajaran Rasulullah SAW yang pertama yaitu melafalkan basmalah sebelum makan dan minum. Pengucapan basmalah ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena merupakan satu bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
Berdasarkan buku Mukjizat Makanan dan Minuman Kesukaan Rasulullah SAW yang disusun oleh Mochammad Syahrowi Yazid, dalam sebuah riwayat, Abu Hafs Umar Bin Abu Salamah berkata:
"Ketika aku berada dalam bimbingan Rasulullah SAW, pernah suatu kali tanganku bergerak di atas piring ke segala arah, hingga Rasulullah pun berkata kepadaku, 'Wahai anak laki-laki, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah dari makanan yang dekat denganmu,' Maka, demikianlah cara makanku sejak saat itu." (HR Bukhari dan Muslim).

2. Menggunakan Tangan Kanan
Adab makan dan minum dengan tangan kanan mungkin sudah umum diketahui, sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk makan dengan tangan kanan. Nabi Muhammad SAW dikenal suka melakukan kegiatan apapun dengan tangan kanan.
Dari Abdullah Bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan minum dengan tangan kanannya. Sesungguhnya, setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad).
Selain menggunakan tangan kanan, Rasulullah SAW juga menganjurkan kita untuk makan dengan tiga jari lalu menjilatinya sebelum dibersihkan. Jika ada satu suap makanan terjatuh dari tangan, beliau tidak akan meninggalkannya melainkan membersihkan dan memakannya.
"Jika satu suap makanan salah seorang di antara kalian jatuh, maka ambillah, lalu bersihkan kotorannya, jangan biarkan untuk setan. Jangan membersihkan tangannya dengan sapu tangan, namun jilatlah jari-jarinya karena ia tidak mengetahui bagian mana dari makanannya yang mengandung keberkahan," (HR Muslim).

3. Tidak Sambil Berdiri
Makan dan minum sambil berdiri tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits, Anas Bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyebut perbuatan makan sambil berdiri sebagai perbuatan yang buruk. Rasulullah SAW bersabda,

"Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji," (HR Muslim).
Larangan makan dan minum sambil berdiri bukan tanpa alasan. Banyak hikmah yang terkandung di dalamnya selain etika sopan santun. Makan dan minum sambil berdiri akan mengakibatkan asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga akan mengakibatkan sel-sel kerongkongan mengalami iritasi.

4. Tidak Meniup Makanan dan Minuman yang Panas
Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW selanjutnya adalah tidak meniup makanan dan minuman yang panas. Beliau bersabda:
"Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan," (HR. Bukhari).
Alasan dilarangnya meniup makanan dan minuman yang panas yaitu dapat membahayakan kesehatan. Setelah dilakukan beberapa penelitian ilmiah, udara yang keluar melalui tiupan atau hembusan nafas merupakan udara rusak serta penuh dengan zat karbon dioksida.
Akibatnya, makanan bisa terpapar bakteri helicobacter pylori yang menyebar melalui pernafasan. Bakteri tersebut dapat menyebabkan peradangan lapisan lambung yang berakhir menjadi tukak lambung.

5. Tidak Berlebihan
Sesuatu yang berlebihan sangat dilarang dalam ajaran Islam. Sifat berlebihan tidak membawa hal positif, melainkan negatif dan merugikan, termasuk dalam kegiatan makan dan minum.
Islam mengatur tata cara makan dan minum, termasuk anjuran agar tidak makan dan minum secara berlebihan. Bahkan, dalam Al-Qur'an surah Al A'raaf ayat 31, Allah SWT berfirman:
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
Artinya: "Wahai anak cucu Adam! Pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebihan,"
Rasulullah SAW juga menjelaskan terkait hal ini dalam salah satu sabdanya yang berbunyi, "Jauhilah olehmu mengisi perut dengan penuh terhadap makanan dan minuman. Sebab, mengisi perut dengan penuh bisa membahayakan tubuh dan menyebabkan malas sholat," (HR. Bukhari).
Nah, setelah mengetahui adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW, jangan lupa membaca doa setelah selesai makan, ya detikers!